Cara Membuat Telur Asin - Pengasinan
(membuat telur asin) merupakan salah satu cara untuk mengawetkan telur agar lebih tahan lama. Cara membuat telur asin ada dua cara yaitu penyuntikan secara langsung dan pengasinan menggunakan bubukan bata merah atau abu dapur.
Cara pembuatan telur asin yang sekarang lazim dan banyak dilakukan masyarakat adalah dengan menggunakan bubukan bata merah yang dicampur dengan
garam dapur. Alasan mereka menggunakan cara ini adalah bahan-bahannya lebih mudah diperoleh.
Membuat telur asin dengan cara perendaman membutuhkan waktu lebih lama dan biaya lebih banyak. Namun, rasa yang dihasilkan akan lebih rata dibandingkan dengan cara penyuntikan. Pembuatan telur asin dengan cara penyuntikan relatif lebih mudah dan memerlukan waktu lebih singkat dibandingkan dengan cara perendaman. Telur yang diasinkan tahan disimpan lebih dari satu bulan. Hal ini disebabkan adanya garam yang berfungsi sebagai pengawet dan antiseptik yang mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang menyebabkan pembusukan.
|
Telur Asin |
Telur yang digunakan dalam
proses pembuatan telur asin adalah telur bebek. Setelah proses pengasinan, telur bebek yang diasinkan tahan disimpan lebih dari satu bulan. Hal ini disebabkan adanya garam yang berfungsi sebagai pengawet dan antiseptik yang mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang menyebabkan pembusukan. Telur bebek yang akan diasinkan harus dibersihkan terlebih dahulu agar kualitasnya baik. Mengingat daya simpan telur bebek rendah, diperlukan sedikit ketekunan untuk mempersiapkan proses pengawetan. Telur yang akan diawetkan sebaiknya masih baru atau maksimum baru disimpan selama dua hari (48 jam). Lebih baik lagi jika umur telur itu kurang dari sepuluh jam setelah diproduksi. Telur bebek yang akan diasinkan tidak boleh retak, pecah, atau lembek. Agar telur yang diasinkan tidak pecah atau retak sebaiknya disimpan di dalam panci atau ember plastik. Ketika menyusun telur di dalam panci atau ember plastik sebaiknya menggunakan kapas atau bahan lain yang empuk agar telur tidak saling berbenturan sehingga tidak retak.
Di
blog cara membuat ini, selengkapnya kami paparkan bahan, peralatan, dan
cara membuat telur asin:
Cara Membuat Telur Asin
Bahan:
- Telur bebek 200 butir, garam dapur 2 kg, dan bubukan bata atau abu dapur 5 kg.
Peralatan:
- Ember plastik berdiameter 40 cm 1 buah, pengaron, kain bersih untuk membersihkan telur, ayakan berdiameter 60 cm 2 buah, panci aluminium berdiameter 50 cm 1 buah, palu, kompor atau tungku, dan baskom.
Proses Pembuatan Telur Asin
Pemilihan Bahan:
- Telur bebek yang digunakan sebaiknya masih segar (baru). Ketika membeli telur, sebaiknya tidak asal membeli, tetapi harus memerhatikan kualitasnya yang dapat dilihat dari bentuk, ukuran, warna, dan berat. Telur bebek yang dipilih sebaiknya berukuran sama.
- Bata merah yang digunakan sebaiknya tidak berwarna merah kehitaman karena akan susah ditumbuk. Batu bata seperti ini kurang baik jika digunakan sebagai adonan karena daya resapnya sangat rendah sehingga air dan garam tidak bisa bercampur dengannya. Jika menggunakan abu dapur, sebaiknya dipilih yang butirannya kecil sehingga mudah menyerap rasa asin dan garam. Abu dapur yang paling baik untuk bahan pembuatan telur asin adalah abu dapur yang berasal dari pohon, batang, atau daun kelapa karena banyak mengandung kalium.
Pencucian:
|
Proses Pencucian Telur |
- Telur yang telah dipilih harus dicuci dengan cara sebagai berikut.
- Tuangkan air ke dalam ember hingga tiga perempatnya.
- Masukkan telur ke dalamnya, lalu bersihkan menggunakan kain yang sudah dibasahi hingga kotorannya lepas.
- Ketika sedang membersihkan telur bebek perlu diperhatikan keadaannya. Jika telur itu mengapung, berarti kualitas telur kurang bagus sehingga perlu disingkirkan.
Penirisan:
|
Proses Penirisan Telur |
- Telur yang telah dicuci, ditiriskan di dalam ayakan. Penirisan dilakukan agar kulit telur kering sehingga lebih mudah dibungkus. Jika kulit telur masih basah akan sulit dibungkus dengan adonan batu bata atau abu dapur karena adonan tersebut akan mencair.
Pembuatan Adonan:
|
Proses Pembuatan Adonan |
- Batu bata yang telah disiapkan, ditumbuk hingga halus menggunakan palu. Bubukan batu bata dicampur dengan garam dapur. Ketika melakukan pencampuran, tambahkan sedikit air hingga membentuk adonan. Air yang ditambahkan jangan terlalu banyak agar adonan tidak terlalu cair.
Penggaraman:
|
Proses Penggaraman Telur |
- Telur yang telah ditiriskan, dibungkus dengan adonan abu dapur setebal 0,5 cm. Pembungkusan harus dilakukan secara merata agar rasa asinnya juga bisa merata. Telur yang telah dibungkus dengan adonan langsung disimpan dalam pengaron. Meletakkan telur ke dalam pengaron harus hati-hati agar adonan yang melekat pada telur tidak rontok atau berjatuhan. Selanjutnya, telur tersebut dibiarkan selama beberapa hari. Jika menginginkan rasa yang lebih asin, telur yang sudah dibungkus dibiarkan selama 15 hari. Jika menginginkan rasa yang sedang (tidak terlalu asin), cukup membiarkannya selama 10 hari. Proses penggaraman sebenarnya bisa dipercepat dengan cara menambah kepekatan garam pada adonan batu bata. Semakin banyak garam yang dicampurkan, waktu untuk penggaraman semakin singkat.
Pengupasan Adonan:
|
Proses Pengupasan Adonan |
- Setelah 10-15 hari, adonan yang membungkus telur dirontokkan, lalu telumya dibersihkan. Adonan yang baru dipakai satu kali tidak perlu dibuang karena masih bisa digunakan untuk membungkus telur lagi. Namun, perlu ditambahkan garam dapur ke dalam adonan tadi sebanyak 1 kilogram. Penambahan garam dilakukan karena kandungan garam dalam adonan sudah berkurang atau meresap ke dalam telur.
Pencucian:
- Telur yang telah dikeluarkan, dicuci hingga bersih. Membersihkan telur bisa dilakukan dengan menggunakan kain halus yang sudah dibasahi. Membersihkan telur harus dilakukan secara hati-hati, jangan sampai ada telur yang pecah atau retak.
Perebusan:
|
Proses Perebusan Telur |
- Telur yang sudah bersih, direbus menggunakan panci yang telah diisi air. Ketika merebus telur, perhatikan ketinggian permukaan air di atas telur-telur tadi. Hal ini bertujuan agar tingkat kematangan telur tersebut merata. Ketika merebus sebaiknya panci ditutup agar proses perebusan menjadi lebih cepat dan merata. Setelah air mendidih, telur jangan langsung diangkat dan ditiriskan, tetap diblarkan selama 15-30 menit agar telurnya benar-benar matang.
Penirisan:
- Telur yang telah direbus dan dibiarkan 15-10 menit, diangkat dan ditiriskan. Penirisan bertujuan agar kondisi telur tetap kering (tidak lembek) bagian dalamnya sehingga telur akan tetap terasa empuk.
Sekian uraian tentang
Telur Asin: Bahan + Cara Membuat Telur Asin Lengkap. Baca juga artikel kuliner lainnya tentang
Cara Membuat Kimchi, semoga bermanfaat.
nur afdan
@
11:33 PM
Tagged @ Kuliner
10 komentar:
terimakasih resep dan caranya sangat bermanfaat :)
http://jellygamatgoldg31.com/obat-herbal-polip-hidung/
makasih panduannya, langsung praktek nih
Sudah lama pengen buat sendiri kaya gmna, nemu juga cara buat telor asin.. tq
Baca Juga Info Komunitas Online megapolitan >> Infonitas.com
Mantep gan...praktek langsung...trims infonys
Makasih infonya gan..
Bisa jadi panduan wiraswasta
Bagaimana mekanisme / cara pembuatan telur asin yang sudah di rebus terus di lakukan penovenan ?
Terimakasih Artikel Telur Asin: Bahan + Cara Membuat Telur Asin Lengkap nya bagus dan membantu sekali, semoga sukses selalu yaa .. Aamiin
Salam Resep Kue Kering
mantap,..
tokoumpan.com
Terimakasih tipsya,.
http://bit.ly/2XqmLmr
Post a Comment - Kembali ke Konten